berita terbaru

Efek gempa Rusia bagi negara lain: Dari Negeri Matahari Terbit hingga Ekuador

LIgapedianews.com DKI Jakarta – Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang wilayah pesisir timur Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Rabu (30/7) pukul 06.24.50 WIB. Guncangan kuat yang dimaksud memicu peringatan tegas tsunami dalam beberapa jumlah negara di tempat kawasan Pasifik, termasuk Jepang, Amerika Serikat, Filipina, Guam, hingga Ekuador.

Menurut Badan Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa yang disebutkan terjadi di tempat kedalaman sekitar 18 kilometer juga merupakan salah satu gempa terkuat yang tersebut tercatat sejak tahun 2011. Gempa ini juga menyamai kekuatan gempa besar yang dimaksud mengguncang Biobío, Chile pada 2010 dan juga Esmeraldas, Ekuador pada 1906, menjadikannya sebagai salah satu dari enam gempa terkuat di sejarah modern.

Jepang lakukan evakuasi massal

Pemerintah Jepun melalui Badan Meteorologi setempat secara langsung mengeluarkan peringatan serius tsunami dan juga mengevakuasi tambahan dari 900.000 warga di tempat 133 kota serta wilayah pesisir. Diperkirakan tsunami dengan ketinggian hingga 3 meter berpotensi menghantam wilayah utara Jepang.

Gelombang pertama tsunami dilaporkan mulai mencapai wilayah Jepang, walaupun hingga berita ini diturunkan belum terdapat laporan kecacatan atau korban jiwa. Otoritas lokal mengimbau warga untuk masih berada pada dataran tinggi hingga situasi dinyatakan aman.

Rusia: Kerusakan di tempat pelabuhan lalu kapal terlepas

Di wilayah terdekat dengan episentrum, Kamchatka, Rusia, terjadi gelombang tsunami setinggi 3 hingga 4 meter. Kementerian Darurat Rusia melaporkan sebagian kecacatan pada infrastruktur pelabuhan juga beberapa kapal yang tersebut sedang berlabuh terseret ke laut akibat kekuatan gelombang.

Evakuasi massal dilaksanakan di tempat berbagai wilayah pesisir Kamchatka, lalu pusat-pusat darurat telah lama diaktifkan untuk menanggulangi prospek kehancuran lebih besar lanjut.

Amerika Serikat lalu Hawaii keluarkan peringatan

Pemerintah Amerika Serikat melalui National Weather Service (NWS) mengaktifkan peringatan keras tsunami untuk wilayah Hawaii, pesisir Alaska, juga sebagian negara bagian seperti California, Oregon, serta Washington.

Di Hawaii, Gubernur Josh Green mengimbau warga di tempat wilayah dataran rendah untuk segera menuju tempat lebih besar tinggi. Fakta dari NOAA mencatat gelombang tsunami sudah pernah mencapai wilayah Honolulu, Pearl Harbor, Nawiliwili, kemudian Kahului dengan kenaikan tinggi muka air yang dimaksud signifikan.

“Tsunami adalah rangkaian gelombang panjang yang digunakan dapat berlangsung selama berjam-jam. Setiap gelombang dapat berlangsung antara 5 hingga 15 menit atau lebih, dan juga dapat membanjiri wilayah pesisir secara luas,” ujar NWS pada pernyataan resminya.

Filipina, Guam, juga Tonga juga siaga

Filipina juga wilayah-wilayah kepulauan pada Pasifik seperti Guam juga Tonga turut mengeluarkan peringatan serius dini tsunami. Di Tonga, sirene peringatan tegas berbunyi dalam ibu kota Nuku’alofa, sementara otoritas meteorologi setempat memperkirakan wilayah utara seperti Niua lalu Vava’u akan terkena dampak antara pukul 10 hingga 11 di malam hari waktu setempat.

Tonga’s National Tsunami Warning Centre mengimbau penduduk untuk bersiap-siap melakukan evakuasi kemudian menyarankan kapal-kapal laut untuk menjauh ke perairan dalam.

Ekuador berlakukan evakuasi di area Kepulauan Galapagos

Di Amerika Selatan, pemerintah Ekuador menginstruksikan evakuasi preventif pada kawasan pantai serta pelabuhan di area Kepulauan Galapagos. Sekretariat Manajemen Risiko Ekuador menetapkan peringatan tegas tsunami pada wilayah yang disebutkan juga menghentikan seluruh aktivitas maritim untuk sementara waktu.

Langkah ini dilaksanakan sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan kenaikan muka air laut yang dapat membahayakan keselamatan warga juga aktivitas pelayaran.

Peringatan serta pemantauan terus dilakukan

Meski belum dilaporkan adanya korban jiwa secara luas dalam luar Rusia, beberapa jumlah negara masih meningkatkan kewaspadaan mengingat peluang gelombang susulan lalu aktivitas seismik lanjutan yang tersebut masih mungkin saja terjadi.

Seismolog Dr Lucy Jones dari Negeri Paman Sam menyatakan bahwa meskipun tsunami ini kemungkinan tiada menyebabkan korban jiwa besar di tempat wilayah Amerika, dampaknya terhadap pelabuhan lalu kawasan pesisir dapat signifikan. “Ini tidak sekadar gelombang. Ini adalah adalah kenaikan permukaan laut sementara yang dimaksud sangat kuat kemudian menyebabkan puing-puing yang dimaksud berpotensi merusak,” jelasnya.

Pemerintah serta lembaga darurat di tempat seluruh kawasan Pasifik terus memantau situasi secara intensif lalu mengimbau publik untuk mengikuti seluruh informasi resmi dari otoritas setempat.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence di tempat situs web ini tanpa izin ditulis dari Kantor Berita ANTARA.

Related Articles