berita terbaru

IHSG menguat seiring optimisme pemangkasan bunga The Fed tahun ini

Ligapedianews.com Kombinasi antara sentimen global (inflasi & suku bunga AS), stimulus domestik, juga aktivitas window dressing menopang IHSG

Jakarta – Skala Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Mulai Pekan pagi, bergerak menguat seiring optimisme bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed akan menurunkan tingkat suku bunga acuannya pada tahun ini.

IHSG dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51 persen ke tempat 6.932,31. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,06 poin atau 0,53 persen ke kedudukan 774,64.

“Kombinasi antara sentimen global (inflasi & suku bunga AS), stimulus domestik, serta aktivitas window dressing menopang IHSG. Rotasi sektor ke industri, energi, juga kebugaran juga mengupayakan permintaan pasar. Namun, pelaku lingkungan ekonomi tetap memperlihatkan waspadai volatilitas jangka pendek, didorong ketidakpastian global lalu prospek profit taking, sehingga pergerakan indeks berpotensi berfluktuasi,” sebut Tim Studi Lotus Andalan Sekuritas pada kajiannya. di area Jakarta, Senin.

Dari mancanegara, konsensus memperkirakan kesempatan sebesar 76 persen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan untuk pertama kali pada September 2025, sementara kemungkinan pemangkasan suku bunga terjadi secepatnya pada Juli 2025 semata-mata sebesar 19 persen.

Pelaku lingkungan ekonomi menantikan rilis data Price Consumer Index (PCE) atau kenaikan harga Amerika Serikat pada 28 Juni 2025. Apabila naiknya harga Negeri Paman Sam terkendali kemudian mendekati target, potensi The Fed menurunkan suku bunga semakin besar lalu mengupayakan aliran modal ke emerging markets termasuk Indonesia.

Dari kawasan Asia, pada Hari Senin (30/06), S&P akan merilis data aktivitas manufaktur China periode Juni 2025 menurut data NBS. Berdasarkan konsensus, PMI manufaktur China pada Juni akan tetap saja berada di area zona kontraksi yakni 49,7 pada Juni 2025.

Dari di negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data Angka Harga Pengguna (IHK) untuk Juni 2025 pada Selasa (01/07), yang digunakan diperkirakan akan mengalami kenaikan secara bulanan atau mengalami inflasi.

Selain itu, pelaku bursa menyambut daftar antrean penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) yang semakin padat, yang tersebut mana total ada delapan emiten yang dimaksud akan mencatatkan sahamnya di tempat Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada perdagangan hari terakhir pekan (27/06), bursa saham Eropa masih bergerak menguat, diantaranya indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,72 persen, Euro Stoxx 50 menguat 1,56 persen, indeks DAX Jerman naik 1,62 persen, kemudian index CAC Prancis naik 1,78 persen.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat di area Wall Street menguat pada perdagangan terakhir pekan kemarin, Hari Jumat (27/06), indeks S&P naik 0,52 persen juga ditutup pada rekor 6.173,07. Ukuran Nasdaq Composite juga mencetak rekor tertinggi baru dan juga ditutup naik 0,52 persen pada 20.273,46. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average menguat 432,43 poin atau naik 1 persen kemudian berakhir dalam 43.819,27.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 679,44 poin atau 1,69 persen ke 40.828,50, indeks Shanghai menguat 6,57 poin atau 0,18 persen ke 3.430,76, indeks Hang Seng melemah 129,93 poin atau 0,53 persen ke 24.159,00, kemudian indeks Strait Times menguat 0,50 poin atau 0,03 persen ke 3.967,33.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence di dalam situs web ini tanpa izin tertoreh dari Kantor Berita ANTARA.

Related Articles