berita terbaru

IHSG ditutup menguat seiring optimisme kesepakatan Negeri Paman Sam dan juga mitra dagang

Ligapedianews.com IHSG lalu bursa regional Asia bergerak menguat, di area topang harapan kesepakatan dagang kemudian data perekonomian AS

Jakarta – Ukuran Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Mulai Pekan sore ditutup menguat seiring optimisme kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) juga negara mitra dagang.

IHSG ditutup menguat 30,28 poin atau 0,44 persen ke tempat 6.927,68. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,07 poin atau 0,27 persen ke sikap 772,65.

"IHSG juga bursa regional Asia bergerak menguat, di area topang harapan kesepakatan dagang dan juga data kegiatan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dimaksud membantu prospek pemangkasan suku bunga The Fed," sebut Tim Investigasi Pilarmas Investindo Sekuritas di kajiannya pada Jakarta, Senin.

Dari mancanegara, Negeri Paman Sam juga China mencapai konsensus untuk mengklarifikasi aspek-aspek utama kerangka kerja perdagangan mereka.

Berdasarkan perjanjian itu, China akan menyederhanakan persetujuan untuk aplikasi mobile ekspor barang-barang yang dikendalikan, sementara Amerika Serikat akan mencabut beberapa tindakan pembatasan.

Sementara itu, Presiden Negeri Paman Sam Donald Trump mengisyaratkan kemungkinan fleksibilitas mendekati batas waktu tarif pada 9 Juli 2025.

Namun demikian, pelaku lingkungan ekonomi masih berhati-hati dikarenakan arahan yang beragam dari pemerintah terus menciptakan ketidakpastian mengenai negara mana yang tersebut hampir menyelesaikan kesepakatan perdagangan juga negosiasi mana yang dimaksud masih terhenti.

Sementara itu, Fakta Ekonomi Nasional Negeri Paman Sam pada kuartal I mengalami kontraksi 0,5 kuartal on kuartal (qoq) sehingga mencerminkan penurunan daya beli konsumen, tentunya menggalakkan ekspektasi pangsa akan pemangkasan suku bunga.

Dari China, Biro Statistik China mengungkapkan indeks manufaktur China, meskipun masih pada zona kontraksi namun meningkat menjadi 49,7 pada bulan Juni 2025 dari sebelumnya 49,5 pada bulan Mei.

Peningkatan ini dukungan kebijakan berkelanjutan dari pemerintahan China untuk meningkatkan permintaan domestik, sehingga memberikan harapan akan ada stimulus yang digunakan diberikan pemerintah China.

Sebelumnya, perdana Menteri Li Qiang menyuarakan optimisme tentang prospek negara tersebut, menekankan rencana untuk mengubah China menjadi pusat konsumsi berukuran besar untuk menggalang basis manufakturnya.

Dibuka menguat, IHSG betah di tempat teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada pembukaan kedua, IHSG masih betah pada zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Skala Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku yang digunakan naik sebesar 3,31 persen, dihadiri oleh oleh sektor barang konsumen non primer kemudian sektor transportasi & logistik yang mana naik masing- masing sebesar 2,31 persen dan juga 1,19 persen.

Sedangkan, dua sektor melemah yaitu sektor keuangan yang dimaksud turun sebesar 0,41 persen, disertai oleh sektor teknologi yang tersebut turun sebesar 0,30 persen serta 0,41 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BTPN, KRYA, MTLA, JAYA juga BBS Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BNLI, CLPI, INPS, JSPT juga EURO.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.156.959 kali proses dengan jumlah agregat saham yang dimaksud diperdagangkan sebanyak 21,13 miliar lembar saham senilai Rp13,64 triliun. Sebanyak 357 saham naik 228 saham menurun, kemudian 205 bukan bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Skala Nikkei menguat 321,93 poin atau 0,80 persen ke 40.472,00, indeks Shanghai melemah 20,20 poin atau 0,59 persen ke 3.444,19, indeks Hang Seng melemah 211,27 poin atau 0,87 persen ke tempat 24.072,31, kemudian indeks Straits Times melemah 1,91 poin atau 0,05 persen ke 3.964,09.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Kecerdasan Buatan pada situs web ini tanpa izin ditulis dari Kantor Berita ANTARA.

Related Articles