
Ligapedianews.com Pasar keuangan memperkirakan kesempatan penurunan suku bunga pada konferensi kebijakan Federal Reserve bulan Juli 2025 sebesar 25 persen
Jakarta – Angka Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup menguat seiring optimisme pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed pada tahun ini.
IHSG ditutup menguat 65,26 poin atau 0,96 persen ke sikap 6.897,40. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 10,32 poin atau 1,36 persen ke tempat 770,58.
"Pasar keuangan memperkirakan kesempatan penurunan suku bunga pada konferensi kebijakan Federal Reserve bulan Juli 2025 sebesar 25 persen, kemudian mengawasi 67 persen probabilitas pemangkasan suku bunga pertama tahun ini terjadi dalam bulan September 2025," sebut Tim Studi Phillips Sekuritas Indonesia pada kajiannya pada Jakarta, Kamis.
Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed Jerome Powell memberikan keterangan di area hadapan Komite Lembaga Keuangan (Banking Committee) Senate (DPD) pada hari kedua rapat degan pendapatnya dalam Kongres (MPR) AS.
Jerome Powell menegaskan kembali bahwa The Fed berada di sikap yang dimaksud baik, untuk mengawaitu pemangkasan suku bunga acuan hingga dampak naiknya harga dari kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump semakin jelas.
Dengan kata lain, The Fed masih mempelajari dampak dari kebijakan tarif perdagangan Presiden Trump terhadap kebijakan moneter sebelum memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan pertemuan pertama perdagangan saham. Pada pertemuan kedua, IHSG masih betah di tempat zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Skala Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku yang naik sebesar 0,89 persen, disertai oleh sektor keuangan serta sektor infrastruktur yang digunakan naik masing- masing sebesar 0,82 persen dan juga 0,61 persen.
Sedangkan, empat sektor melemah yaitu sektor transportasi & logistik yang digunakan turun paling di sebesar 1,49 persen, disertai oleh sektor teknologi serta sektor sektor yang masing- masing turun sebesar 0,30 persen lalu 0,04 persen.
Adapun saham-saham yang mana mengalami penguatan terbesar yaitu SAFE, INPS, JAST, DATA kemudian BALI Sedangkan saham-saham yang tersebut mengalami pelemahan terbesar yakni RGAS, BUVA, APEX, ASPI dan juga NZIA.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.012.938 kali operasi dengan total saham yang dimaksud diperdagangkan sebanyak 21,11 miliar lembar saham senilai Rp14,81 triliun. Sebanyak 357 saham naik 246 saham menurun, serta 200 tidak ada bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Angka Nikkei menguat 645,93 poin atau 0,31 persen ke 39.588,00, indeks Shanghai melemah 7,52 poin atau 0,22 persen ke 3.448,19, indeks Hang Seng melemah 149,27 poin atau 0,61 persen ke sikap 24.325,31, juga indeks Straits Times menguat 8,92 poin atau 0,24 persen ke 3.935,09.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Kecerdasan Buatan dalam situs web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.