berita terbaru

Hati-hati penggelapan QRIS! Kenali perbedaan QR bayar lalu QR pengiriman

Ligapedianews.com Ibukota Indonesia – Bank Indonesia (BI) mengingatkan rakyat agar tambahan waspada terhadap modus kecurangan melalui kode QR, khususnya yang tersebut melibatkan layanan QRIS. Penipu kerap kali memanfaatkan ketidaktahuan pengguna pada membedakan dua jenis QR yang digunakan tersedia di sistem QRIS, sehingga penduduk rentan menjadi korban.

Perbedaan utama terletak pada jenis QR yang mana digunakan, yaitu QR Bayar (Customer Presented Mode) serta QR Transfer (Merchant Presented Mode). Pemahaman yang digunakan keliru terhadap fungsi masing-masing QR dapat membuka celah bagi tindakan penipuan. Lantas, apa belaka perbedaan antara keduanya? Simak ulasannya berikut ini.

QRIS bayar (Customer Presented Mode)

• Digunakan pembeli untuk melakukan pembayaran terhadap merchant.

• Pembeli menampilkan QR di area program e‑wallet atau mobile banking; merchant yang mana memindai.

• Saat dipindai, perangkat lunak menunjukkan nama usaha/merchant, tidak nama pribadi.

• Umum dipakai di tempat supermarket, restoran, atau minimarket dengan QR terverifikasi.

QRIS pemindahan (Merchant Presented Mode)

• Digunakan untuk pengiriman dana antar-individu.

• User memindai QR yang dimaksud disediakan orang atau merchant, kemudian memasukkan nominal juga konfirmasi PIN atau biometrik.

• Tampilan nama penerima bisa jadi merupakan nama pribadi, tidak nama usaha.

• Berisiko bila QR dibuat oleh pihak tidak ada tepercaya, oleh sebab itu dana bisa jadi masuk ke akun pribadi pelaku.

Kenali modus pembohongan umum

1. Penipuan dengan QR bayar palsu

Penipu menukar QR Bayar merchant asli dengan kode QR milik mereka. Saat pembeli scan, dana tidaklah masuk ke merchant melainkan ke pelaku.

2. Salah kirim akibat QR pemindahan palsu

Pelaku memohon QR Transfer, menyamar sebagai merchant, juga menerima dana ke tabungan pribadi korban.

3. Screenshot bukti palsu

Bukti kegiatan lama diedit nominal kemudian tanggalnya sehingga merchant terkecoh bahwa pembayaran telah dilakukan.

4. Phishing melalui QR

Kode QR mengarahkan ke situs web palsu untuk mencuri data pribadi atau OTP.

Ciri-ciri QRIS asli yang digunakan aman

• Ada logo BI/QRIS, nama merchant jelas, dan juga tampilan visual berkualitas.

• Saat dipindai, program menampilkan nama merchant, bukanlah nama pribadi.

• QRIS asli cepat dipindai, tak menggiring ke tautan luar atau situs tak dikenal.

Tips aman operasi QRIS

Untuk Konsumen

• Selalu periksa nama penerima ketika program mengajukan permohonan konfirmasi, pastikan sesuai merchant.

• Gunakan aplikasi mobile resmi, seperti e‑wallet kemudian mobile banking yang sudah ada terverifikasi.

• Hindari scan QR dari sumber tak jelas, contoh: grup WhatsApp, sosial media tanpa verifikasi.

• Simpan bukti proses dan juga struk QRIS sebagai dokumentasi bila perlu komplain.

Untuk merchant

• Gunakan QRIS resmi dari mitra seperti Bank, GoPay, Doku, ShopeePay, dll.

• Jangan bagikan QR Bayar pribadi terhadap konsumen.

• Didik staf untuk mengenali perbedaan QRIS Bayar serta Transfer dan juga verifikasi setiap bukti pembayaran.

• Pasang pemberitahuan “Hanya Terima Pembayaran Melalui QRIS”.

Kesadaran terhadap perbedaan antara QR Bayar serta QR Transfer menjadi kunci utama di menghindari pembohongan digital. Modus yang tersebut kerap digunakan penipu adalah dengan menyebarkan QR Transfer palsu atau mengganti QR Bayar asli milik merchant, sehingga dana masuk ke account merekan tanpa disadari korban.

Untuk menghindari hal tersebut, warga perlu setiap saat melakukan konfirmasi nama penerima sebelum menyelesaikan transaksi. Pastikan QRIS yang tersebut digunakan menampilkan data merchant resmi serta gunakan program pembayaran yang terpercaya. Dengan langkah-langkah ini, sistem ekologi kegiatan digital akan masih aman, terpercaya, serta terlindungi dari praktik penipuan.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence dalam situs web ini tanpa izin ditulis dari Kantor Berita ANTARA.

Related Articles