
Ligapedia.news Ibukota Indonesia – pemerintahan Provinsi (Pemprov) DKI terus menjamin arus lalu lintas tetap memperlihatkan lancar usai libur Lebaran 2025, salah satunya dengan tetap saja melakukan pengaturan kemudian pengawasan dalam berbagai ruas jalan Ibukota secara rutin.
“Guna meminimalisir kepadatan lalu lintas, kami juga mengimbau warga untuk menyesuaikan peraturan lalu lintas yang tersebut berlaku juga menggunakan angkutan umum pada beraktivitas," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI DKI Jakarta Syafrin Liputo pada keterangan di dalam Jakarta, Senin.
Tak cuma itu, Dishub DKI juga menempatkan petugas di area lokasi-lokasi yang tersebut berpotensi mengalami kepadatan lalu lintas.
Seiring berakhirnya masa Lebaran Idul Fitri 1446 H, aktivitas publik pada Ibukota Indonesia kembali meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan kembali berjalannya kegiatan-kegiatan perkantoran, bidang usaha serta sekolah yang dimaksud sebelumnya sempat libur selama periode cuti sama-sama Lebaran.
Selain itu, warga yang sebelumnya mudik ke kampung halaman juga kembali beraktivitas di tempat wilayah Jakarta.
Berdasarkan data Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, besar lalu lintas pada ruas–ruas jalan pada Kamis (10/4) tiada menunjukkan perbedaan signifikan dibandingkan dengan besar lalu lintas pada hari-hari biasa.
Selain itu, berbagai peraturan lalu lintas yang sebelumnya ditiadakan pun saat ini diberlakukan kembali. Di antaranya peraturan Sistem Ganjil Genap (Gage) kemudian Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB).
“Setelah libur Lebaran 2025, ganjil genap kembali diberlakukan mulai 8 April 2025 lalu Hari Bebas Kendaraan Bermotor dimulai kembali pada 13 April 2025,” ujar Syafrin.
Dia pun mengingatkan bahwa pada waktu ini beberapa pekerjaan pembangunan Proyek Krusial Nasional (PSN) serta pekerjaan pembangunan lainnya di tempat DKI Jakarta masih berlangsung.
Oleh oleh sebab itu itu, pihaknya memberlakukan rekayasa lalu lintas di dalam beberapa orang lokasi konstruksi, sehingga penduduk dapat menghindari ruas-ruas jalan yang disebutkan untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas akibat adanya penyempitan ruas jalan.
Berbagai pekerjaan pembangunan yang mana sedang berlangsung dalam Jakarta, antara lain pekerjaan proyek konstruksi Stasiun juga Jalur MRT Ibukota Fase 2A (HI – Kota) sepanjang 5,8 km pada Jalan Pintu Besar Selatan, Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Majapahit, Jalan Merdeka Barat, Jalan M.H Thamrin, Jalan Suryopranoto.
Kemudian terdapat pekerjaan pembangunan Stasiun dan juga Jalur LRT Fase 1B (Velodome – Manggarai) sepanjang 6,4 km di tempat Jalan Pemuda, Jalan Manggarai, serta Jalan Pramuka.
Selain itu, ada juga pekerjaan proyek konstruksi Jaringan Perpipaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sepanjang 159,783 km di tempat Jalan Raya Bogor, Jalan Pondok Gede, Gunung Sahari kemudian berbagai ruas wilayah Ibukota Indonesia lainnya.
Terakhir, ada pekerjaan proyek konstruksi Jaringan Perpipaan Ibukota yakni Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1 sepanjang 75,93 km pada berbagai ruas wilayah Jakarta.