berita terbaru

Menko PM sebut sistem data tunggal rakyat perlu diperkuat Artificial Intelligence

Ligapedia.news Ibukota Indonesia – Menteri Koordinator Pemberdayaan Warga (Menko PM) Muhaimin Iskandar mengungkapkan sistem data tunggal sosial kegiatan ekonomi penduduk Indonesia perlu diperkuat oleh teknologi kecerdasan buatan (AI), misalnya verifikasi identitas menggunakan pemindaian retina mata.

"Ke depan, mau bukan mau, data tunggal sosial perekonomian nasional harus diperkuat dengan Teknologi AI misalnya, identitas menggunakan retina mata. Jadi, orang enggak sanggup sembarangan mengambil data ganda dari bantuan sosial," kata Muhaimin di tempat DKI Jakarta Selatan, Selasa.

Dalam kesempatan itu, Muhaimin bercerita bahwa pemerintah pada saat ini telah dilakukan berhasil menciptakan data tunggal penduduk Indonesia pasca beberapa kali percobaan.

Dengan kesadaran pentingnya data tunggal, Muhaimin menyadari pentingnya integrasi Kecerdasan Buatan dengan percepatan digitalisasi pada sektor ini sehingga pemerintah dapat lebih tinggi produktif di melayani keinginan masyarakat.

"Dengan kesadaran pentingnya data tunggal ini maka kita memasuki sebuah era di dalam mana akhirnya membutuhkan Artificial Intelligence untuk menjadi bagian integral dari era percepatan memanfaatkan seluruh teknologi bagi upaya kita berperan lebih lanjut produktif khususnya pemerintah di melayani seluruh keperluan publik kita," ujar dia.

Di sisi lain, Muhaimin juga menekankan di tempat sedang perkembangan lalu pembaharuan bidang teknologi, salah satunya dengan penampilan AI, pemanfaatannya perlu mengedepankan prinsip etika, transparansi, serta keadilan.

Diketahui, Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf meyakinkan Fakta Tunggal Sosial Sektor Bisnis Nasional (DTSEN) akan segera digunakan sehingga penerima bantuan sosial dari pemerintah bisa saja tepat sasaran.

"Sesuai arahan Presiden (Presiden Prabowo Subianto, red.), kita harus mengentaskan kemiskinan secara kolaboratif, sinergis, serta hasilnya signifikan," katanya.

Terkait dengan hal itu, pihaknya harus menyebabkan perencanaan yang tersebut baik mengenai bagaimana berbagai intervensi pemerintah benar-benar tepat sasaran yang mana dimulai dengan menghasilkan data terbaru (DTSEN, red.) yang mana tunggal, sehingga permasalahan pengentasan kemiskinan menjadi intervensi semua kementerian, lembaga, kemudian pemerintah daerah.

Ia mengharapkan pemakaian data tunggal yang tersebut disebut DTSEN itu dapat direalisasikan pada tahun 2025.

Related Articles