
https://ligapedianews.com/ Ibukota Indonesia – Ponsel atau smartphone pada masa kini sudah menjadi salah satu keinginan primer bagi sebagian besar rakyat pada era digital. Kehadirannya dianggap mampu membantu manusia melakukan berbagai aktivitas, mulai dari mencari informasi hingga hiburan, sehingga perannya identik pentingnya dengan permintaan pokok lainnya.
Meski demikian, ponsel tetaplah perangkat elektronik yang dimaksud miliki kelemahan. Salah satu hambatan yang dimaksud kerap dikeluhkan para pengguna adalah sel yang tersebut bocor. Baterai yang digunakan mengalami kebocoran tak hanya sekali mempengaruhi performa perangkat, tetapi juga berpotensi mengakibatkan risiko keselamatan seperti kebakaran atau ledakan.
Berikut ini beberapa faktor penyimpan daya handphone bocor yang penting diketahui agar pengguna dapat mengantisipasi dan juga merawat perangkat dengan lebih lanjut bijak.
1. Menggunakan ponsel pada waktu terlalu panas
Paparan suhu panas yang berlebih dapat memicu kebocoran pada elemen penyimpan daya ponsel. Misalnya, menggunakan ponsel di tempat bawah terik matahari atau memainkan perangkat lunak berat seperti gim di durasi panjang memproduksi suhu perangkat naik signifikan. Sebaiknya istirahatkan ponsel atau kurangi aktivitas yang dimaksud memicu panas berlebih.
2. Mengisi daya bukan sampai penuh
Khusus bagi sel jenis Lithium Ion (Li-Ion), umur sel ditentukan dari siklus isi ulang. Terlalu banyak mencabut charger sebelum daya terisi penuh dapat memperpendek usia akumulator sehingga rentan bocor. Mulai sekarang, biasakan mengisi daya hingga penuh sebelum melepas charger.
3. Mengisi daya ketika sel belum lemah
Selain mencabut charger terlalu cepat, kebiasaan mengisi daya sebelum akumulator benar-benar lemah juga berpotensi merusak siklus baterai. Idealnya, pengisian diadakan ketika daya tinggal sekitar 15 persen atau lebih tinggi rendah agar umur akumulator tetap saja optimal.
4. Menggunakan ponsel pada waktu dicharge
Kebiasaan memainkan ponsel pada waktu sedang diisi daya menjadi salah satu faktor umum sel cepat rusak. Aktivitas ini memicu peningkatan suhu yang tersebut signifikan pada perangkat. Jika memang sebenarnya mendesak, sebaiknya pilih ponsel dengan teknologi pengisian daya cepat (fast charging) agar proses pengisian bukan memakan waktu lama.
Beberapa produsen, seperti Samsung, bahkan menyarankan pengguna tidak ada mengisi daya hingga 100 persen. Disarankan untuk mulai mengisi daya ketika akumulator berada pada bilangan 30 persen serta mencabut pengisian di area kisaran 80–85 persen. Beberapa model ponsel juga sudah pernah dilengkapi fitur protect battery untuk membatasi pengisian daya agar usia sel lebih banyak panjang.
5. Menjalankan sejumlah aplikasi mobile sekaligus
Multitugas memang sebenarnya menjadi keunggulan smartphone modern. Namun, membuka berbagai perangkat lunak sekaligus dapat menyebabkan penyimpan daya terkuras lebih besar cepat. Pastikan untuk menghentikan program yang mana tidak ada digunakan melalui task manager atau atur batas penyelenggaraan program pada latar belakang melalui layanan background usage limit.
6. Tidak menggunakan charger asli
Penggunaan charger non-original atau palsu dapat mempengaruhi kualitas pengisian daya. Meski charger asli harganya lebih besar mahal, perangkat yang dimaksud dirancang sesuai standar keamanan juga kompatibel dengan ponsel, sehingga dapat meminimalkan risiko kebocoran baterai.
7. Mengisi daya semalaman
Meninggalkan ponsel terhubung ke charger sepanjang di malam hari dapat memicu kerusakan pada baterai. Pasokan listrik yang tersebut terus mengalir walaupun sel telah penuh akan memproduksi komponen elemen penyimpan daya cepat aus kemudian berpotensi bocor. Biasakan mencabut charger begitu akumulator terisi penuh.
8. Korosi pada lempengan baterai
Korosi pada terminal penyimpan daya juga dapat mengganggu penghantaran arus listrik sehingga akumulator bukan berfungsi dengan optimal. Endapan pada terminal perlu dibersihkan secara berkala agar arus listrik tetap saja lancar kemudian risiko kebocoran dapat dihindari.
Baterai merupakan komponen vital di ponsel yang mana membutuhkan perawatan juga pengaplikasian secara bijak. Dengan memahami berbagai pemicu kebocoran penyimpan daya dalam atas, diharapkan pengguna dapat menjaga kondisi tubuh sel agar performa ponsel tetap memperlihatkan optimal dan juga risiko keselamatan dapat diminimalisir.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Kecerdasan Buatan di dalam situs web ini tanpa izin tertoreh dari Kantor Berita ANTARA.