
https://ligapedianews.com/ DKI Jakarta – NBA Draft merupakan salah satu momen paling dinantikan di kalender bola basket dunia. Setiap tahunnya, tim-tim NBA berharap menemukan pemain berbakat yang digunakan mampu menjadi pilar masa depan pasukan mereka. Namun, tak semua edisi draft memenuhi ekspektasi tersebut. Dalam beberapa kesempatan, draft justru melahirkan kekecewaan, baik dikarenakan performa pemain yang tak sesuai harapan maupun akibat cedera yang dimaksud menghambat perkembangan karier.
Berikut ini lima NBA Draft yang digunakan kerap disebut sebagai yang digunakan terburuk sepanjang sejarah liga, dilihat dari minimnya dampak pemain top-10 terhadap kompetisi juga kegagalan para pemain pilihan awal untuk mengalami perkembangan menjadi bintang.
1. NBA Draft 2000
Draft tahun 2000 secara luas dianggap sebagai yang tersebut paling buruk di sejarah NBA. Pilihan pertama, Kenyon Martin, menjalani karier yang digunakan solid namun tidak ada mencerminkan statusnya sebagai pick nomor satu.
Dari 10 besar, hanya sekali beberapa pemain yang dimaksud memberikan kontribusi signifikan, seperti Jamal Crawford (pilihan ke-8) yang tersebut dikenal sebagai pencetak bilangan bulat ulung dari bangku cadangan, dan juga Mike Miller (5) kemudian Joel Przybilla (9) yang digunakan berperan sebagai pemain pelengkap. Namun, empat dari 10 pilihan teratas dicap gagal total, seperti Stromile Swift (2), Marcus Fizer (4), Demarr Johnson (6), juga Chris Mihm (7) yang dimaksud bukan mampu bersaing pada level tertinggi.
2. NBA Draft 2006
Tiga dari lima pilihan teratas di draft ini dinilai sebagai kesalahan besar. Adam Morrison (3), Tyrus Thomas (4), juga Shelden Williams (5) gagal memenuhi ekspektasi yang tersebut tinggi dari pasukan yang mana memilih mereka.
Meskipun LaMarcus Aldridge (2) menjadi penyelamat angkatan ini dengan karier yang tersebut sukses, kemudian Andrea Bargnani (1) menunjukkan performa lumayan, tetap saja semata draft ini minim bintang sejati. Brandon Roy (6) lalu Rudy Gay (8) sempat bersinar namun dibayangi cedera, sementara nama-nama seperti Randy Foye (7), Patrick O’Bryant (9), juga Saer Sene (10) kemudian tenggelam dari peredaran.
3. NBA Draft 1989
Pilihan pertama tahun 1989, Pervis Ellison, datang dengan ekspektasi tinggi sebagai calon Hall of Fame, namun kenyataannya justru sebaliknya. Sejumlah nama lain seperti Danny Ferry (2), J.R. Reid (5), Stacy King (6), lalu George McCloud (7) tampil biasa-biasa saja.
Randy White (8) bahkan pernah disebut sebagai “Karl Malone berikutnya”, namun justru tak pernah mendekati level permainan legenda Jazz tersebut. Sementara Tom Hammonds (9) serta Pooh Richardson (10) melengkapi daftar draft yang minim partisipasi jangka panjang.
4. NBA Draft 2002
Cedera menjadi tema utama di draft 2002. Pilihan pertama, Yao Ming, tampil impresif namun kariernya terganggu kemudian akhirnya berhenti akibat cedera kaki kronis. Jay Williams (2) bahkan mengalami kecelakaan kendaraan beroda dua motor yang dimaksud merusak kariernya di tempat NBA sejak dini.
Beberapa nama lain seperti Mike Dunleavy Jr. (3) lalu Drew Gooden (4) berperan sebagai pemain pelengkap, namun gagal menjadi bintang utama. Sementara Nikoloz Tskitishvili (5) lalu Dajuan Wagner (6) dianggap sebagai kegagalan besar. Draft ini sedikit terselamatkan oleh Amare Stoudemire (9) serta Caron Butler (10), dua pemain yang digunakan mampu menembus jajaran All-Star.
5. NBA Draft 2001
Pilihan nomor satu, Kwame Brown, masih rutin disebut sebagai salah satu “bust” terbesar sepanjang masa. Pemain lain seperti Eddy Curry (4), Eddie Griffin (7), kemudian DeSagana Diop (8) juga gagal memberikan dampak signifikan.
Meskipun demikian, draft ini tidaklah sepenuhnya gagal. Tyson Chandler (2) memiliki karier solid, Jason Richardson (5) dikenal sebagai pemain serbabisa, dan juga Shane Battier (6) terkenal lantaran kontribusinya di bertahan. Sementara itu, Pau Gasol (3) dan juga Joe Johnson (10) menjadi dua pemain yang mana paling sukses dari angkatan ini, dengan Gasol meraih dua gelar kejuaraan juara bersatu Los Angeles Lakers.
Dalam sejarah NBA, draft merupakan momen krusial yang dimaksud dapat menentukan arah masa depan sebuah tim. Meski selalu ada risiko di memilih pemain muda, sejarah menunjukkan bahwa bahkan kelompok terbaik sekalipun mampu salah langkah. Lewat kombinasi antara prospek kemudian keberuntungan, tim-tim NBA terus berharap setiap draft menghasilkan kembali generasi emas berikutnya – meskipun terkadang, hasilnya justru sebaliknya.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Teknologi AI di dalam situs web ini tanpa izin tertoreh dari Kantor Berita ANTARA.