
Surabaya – Kesempatan untuk menempuh institusi belajar lebih tinggi akhirnya dirasakan oleh Fathimah Azzahra Lubis dan juga Amanda Aulia Riski ke berada dalam keterbatasan ekonomi. Mereka merupakan dua alumni SMA Unggulan CT ARSA Foundation Deli Serdang yang sekarang ini diterima di dalam Politeknik Penerbangan Surabaya.
Dua alumni SMA Unggulan CT ARSA Foundation itu mendapatkan beasiswa dari AirNav Negara Indonesia untuk melanjutkan studi. Hari ini merek resmi dilantik bermetamorfosis menjadi taruna-taruni Poltekbang Surabaya dan juga akan berjuang menjadi Air Traffic Controller (ATC) profesional.
Fathimah sendiri berasal dari keluarga mudah pada Pusat Kota Tebing Tinggi. Ayahnya bekerja sebagai seseorang kernet mobil dan juga ibunya merupakan ibu rumah tangga. Selain itu, ia juga mempunyai pribadi adik. Rasa syukur lalu haru tak terbendung darinya usai dilantik berubah menjadi taruni.
“Ini berubah menjadi semangat baru bagi kami untuk berubah, berjuang demi masa depan. Terutama untuk berjuang berubah jadi manusia ATC yang digunakan profesional. Kami akan berjuang belajar sungguh-sungguh semasa sekolah kami pada Poltekbang Surabaya,” ujar Fathimah.
Sedangkan Riski berasal dari Daerah Perkotaan Pandan, Tapanuli Tengah. Ia semata-mata tinggal dengan ibunya dalam sebuah rumah kecil pada pinggir pantai. Di sana, ia lalu ibunya mengais rezeki. Ibunya berjualan makanan ringan, minuman kemasan, juga menyewakan tikar bagi para pengunjung pantai. Sedangkan Riski turut membantu sebagai penjaga toilet umum di dalam pinggir pantai tersebut.
Kini, ia sangat bersyukur diterima bermetamorfosis menjadi taruna Poltekbang Surabaya. Mimpi besarnya untuk membanggakan keluarga akan diwujudkan dengan berubah menjadi personel ATC profesional.
“Setelah saya lulus dari sini, saya mencoba untuk mendaftar menjadi Air Traffic Control yang tersebut profesional, yang bekerja di dalam AirNav Indonesia,” kata Riski.
Ketua Pengawas CT ARSA Foundation Prof. Dr. Ir. K.H Mohammad Nuh pun berterima kasih melawan kerja sebanding dengan AirNav Tanah Air untuk acara beasiswa. Menurutnya hal ini akan sangat berdampak pada kemajuan bangsa.
“Ini bukti nyata bahwa kita semua itu setuju yang tersebut namanya kemajuan bangsa, kemajuan negara itu pilarnya ada ke orang, ada dalam human capital,” ungkap Nuh.
Tak lupa ia pun memberikan arahan semangat untuk 183 taruna taruni Poltekbang Surabaya, termasuk ke antaranya dua warga Alumni CT ARSA Foundation yang resmi dilantik hari ini.
“Mereka yang digunakan sekarang ini anak-anak semester 1, 20 tahun lagi, 2045, ketika itulah dia usianya kira-kira 40-an tahun dia InsyaAllah akan pegang posisi-posisi strategis dalam beragam macam sektor di negara ini,” tuturnya.
Direktur SDM juga Umum AirNav Negara Indonesia Didiet Kus Sam Radityo mengumumkan bahwa selain Fathimah juga Riski, ada dua alumni SMA Unggulan CTARSA Foundation lain yang digunakan juga akan menempuh sekolah di Poltekbang Surabaya.
“AirNav tahun ini mengalokasikan sebanyak empat siswa dari CT ARSA. Bulan Oktober ini alhamdulillah dua ke antaranya itu sudah ada masuk di Poltekbang Surabaya. Nanti dua lagi lainnya kita akan tes siapa yang digunakan mempunyai kemampuan talent DNA ia yang dimaksud menyokong untuk kemampuan melayani sebagai tenaga navigasi penerbangan yang mana akan bermetamorfosis menjadi future leader,” ungkap Didiet.
Sementara Direktur Politeknik Penerbangan Surabaya Ahmad Bahrawi menyatakan bahwa dengan adanya kerja sejenis antara AirNav lalu CTARSA Foundation diharapkan dapat membantu mencetak sumber daya manusia yang unggul dalam bidang transportasi penerbangan.
“Ini membuktikan bahwa memang sebenarnya untuk menyiapkan generasi ke depan itu dibutuhkan adanya kerja sebanding antara industri, planet institusi belajar lalu juga masyarakat. Dengan kerja mirip triple helix ini ke depan kami optimis SDM penerbangan khususnya atau SDM transportasi pada umumnya akan sanggup berubah menjadi unggulan di melayani transportasi ke Indonesia,” katanya.
Tak lupa, Kepala Sekolah SMA Unggulan CT ARSA Foundation Usdiyanto turut mengapresiasi keberhasilan dua alumni yang diterima di sekolah penerbangan tersebut. Ia berharap merekan dapat berubah menjadi mandiri serta kemudian dapat bermanfaat untuk keluarga maupun sekitarnya.
“Ini sejarah di perjalanan SMA Unggulan CT ARSA Foundation yang dimaksud didirikan oleh Bapak Chairul Tanjung kemudian Ibunda Anita Ratnasari bahwa beliau mempunyai cita-cita yang digunakan besar, anak-anak bangsa harus berhasil diantaranya anak-anak yang digunakan dari keluarga tak mampu itu harus difasilitasi oleh semuanya,” ucapnya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]