
Ibukota – Pada tanggal 16 April 2025, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 tahun.
Tanggal ini menandai terbentuknya satuan elit ini pada 16 April 1952, melalui Instruksi Panglima Tentara dan juga Teritorium III. Sejak ketika itu, Kopassus hadir sebagai bagian dari TNI Angkatan Darat dengan tugas-tugas khusus di area bidang pertahanan, keamanan, hingga operasi militer non-perang.
Setiap peringatan keras HUT Kopassus biasanya diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan. Selain upacara resmi kemudian penghormatan untuk para prajurit, momen ini juga diwarnai dengan kegiatan sosial, aksi kemanusiaan, juga latihan gabungan yang mana menunjukkan kemampuan lalu kesiapan pasukan baret merah pada menghadapi berbagai tantangan.
Ketika berbicara tentang pasukan elit di tempat Indonesia, nama Kopassus hampir setiap saat menjadi yang tersebut pertama terlintas di tempat benak berbagai orang. Bukan cuma sebab kehebatan serta keberanian mereka, tetapi juga akibat sejarah panjang yang mana menempa Kopassus menjadi salah satu satuan elit paling disegani, tidak semata-mata di tempat Indonesia, tapi juga dalam dunia. Berikut adalah sejarah kemudian prestasi Kopassus.
Sejarah Kopassus
Awal mula terbentuknya Kopassus tidaklah mampu dilepaskan dari situasi genting pada Juli 1950. Saat itu, terjadi pemberontakan di tempat Maluku oleh kelompok yang dimaksud menamakan diri merekan RMS (Republik Maluku Selatan). Untuk meredam aksi tersebut, pimpinan Angkatan Perang Republik Indonesia segera mengerahkan pasukan khusus. Operasi ini dipimpin segera oleh Panglima Tentara dan juga Teritorium III Kolonel A.E. Kawilarang, dengan Letkol Slamet Riyadi sebagai komandan operasi.
Meski operasi berhasil menumpas pemberontakan, korban dari pihak TNI cukup banyak. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa musuh dengan kekuatan kecil mampu memberi perlawanan sengit lantaran mempunyai kemampuan bertempur individu, keterampilan menembak, kemudian pengalaman tempur yang mana mumpuni. Peristiwa ini menggalakkan Letkol Slamet Riyadi untuk menggagas pembentukan satuan pemukul yang dapat digerakkan secara cepat kemudian tepat, menghadapi berbagai situasi tempur.
Setelah gugurnya Letkol Slamet Riyadi pada salah satu pertempuran di tempat Ambon, gagasan ini diteruskan oleh Kolonel A.E. Kawilarang. Akhirnya, melalui Instruksi Panglima Tentara serta Teritorium III No. 55/Instr/PDS/52 tanggal 16 April 1952, terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III, cikal akan segera Kopassus, yang dikenal dengan sebutan Korps Baret Merah. Komando pertama dipercayakan terhadap Mayor Moch. Idjon Djanbi, mantan kapten KNIL yang miliki pengalaman bergabung dengan Korps Speciale Troopen Belanda pada masa Perang Global II.
Dalam perjalanannya, satuan ini mengalami beberapa kali pergantian nama, antara lain:
- Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD) pada 1953
- Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada 1955
- Pusat Pasukan Khusus TNI-AD (PUSPASUS TNI-AD) pada 1966
- Komando Pasukan Sandhi Yudha (KOPASSANDHA) pada 1971
- Hingga akhirnya, pada 1985, satuan ini resmi bernama Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) seperti yang dimaksud dikenal hingga pada waktu ini.
Prestasi Kopassus dari masa ke masa
Kopassus sudah pernah menorehkan berbagai prestasi gemilang sepanjang sejarahnya. Berikut beberapa prestasinya
- 1962: Penugasan pada Operasi Trikora untuk membebaskan Irian Barat dari Belanda.
- 1965: Operasi pemberantasan PKI di area berbagai area di area Indonesia.
- 1975: Penugasan di Operasi Seroja untuk merebut Timor Timur dari Portugal.
- 1981: Pembebasan 57 sandera di drama pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla oleh Komando Jihad.
- 1993: Penugasan di misi perdamaian PBB pada Kamboja (UNTAC).
- 1996: Pembebasan sandera di area Mapenduma, Papua, dari kelompok OPM.
- 1997: Keberhasilan mendaki puncak gunung everest.
- 1999: Penugasan di misi perdamaian PBB di tempat Timor Timur (UNTAET).
- 2004: Operasi menumpas Aksi Aceh Merdeka (GAM) di tempat Aceh
- 2009: Penugasan pada misi perdamaian PBB di area Lebanon (UNIFIL).
- 2016: Operasi menumpas kelompok teroris pada Poso, Sulawesi Tengah