
Ligapedianews.com JAKARTA – Sherina Munaf resmi menggugat cerai Baskara Mahendra di area Pengadilan Agama, DKI Jakarta Selatan. Namun, merebak isu rumah tangga dia hanyalah lavender marriage atau pernikahan lavender.
“Pernikahan lavender itu tiada bertahan lama,” tulis akun @ry*****.
“Kecurigaan warganet tahun lalu benar adanya,” tulis akun @ay****.
“Apa iya salah satu dari dia punya orientasi seksual tertentu,” tulis @cu******.
Namun, apa sebenarnya lavender marriage atau pernikahan lavender itu? Pasalnya, istihan ini masih cukup asing kemudian menciptakan netizen penasaran. Dikutip wiki, berikut ulasannya.
Apa Itu Lavender Marriage?
Lavender marriage atau pernikahan lavender adalah pernikahan campuran antara pria serta wanita yang dijalankan sebagai pernikahan yang digunakan dibuat-buat untuk menutupi orientasi seksual salah satu atau kedua pasangan yang digunakan mendapat stigma sosial.
Istilah ini muncul sejak awal abad ke-20 lalu digunakan hampir secara eksklusif untuk menggambarkan pernikahan selebritas rakyat tertentu pada paruh pertama abad ke-20, khususnya sebelum Perang Global II, ketika sikap rakyat memproduksi seseorang yang dimaksud mengakui homoseksualitas bukan mungkin saja mengejar karier publik, khususnya di dalam lapangan usaha film Hollywood. Salah satu pemakaian frasa ini paling awal muncul di area pers Inggris pada tahun 1895, pada ketika warna lavender dikaitkan dengan homoseksualitas.
Di Inggris
Dengan dimasukkannya klausul moralitas di kontrak aktor Hollywood pada 1920-an, beberapa bintang yang digunakan tertutup melakukan pernikahan yang tersebut dibuat-buat untuk melindungi reputasi umum merek kemudian mempertahankan karier mereka. Pengecualian penting yang digunakan menunjukkan tempat genting pria homoseksual di tempat depan umum adalah William Haines, yang mana mengakhiri kariernya secara mendadak di tempat usia 35 tahun. Ia menolak mengakhiri hubungannya dengan pasangan prianya, Jimmy Shields, serta menikah melawan arahan majikan studionya, Metro-Goldwyn-Mayer.
Beberapa perusahaan menghukum aktor dikarenakan menentang klausul ini dengan tidak ada membayar mereka. Universal Film Company membenarkan tindakan merekan dengan melabeli perilaku aktor sebagai bukan dapat diterima; ini termasuk memiliki ketertarikan yang mana tidaklah heteroseksual. Klausul ini menempatkan aktor di situasi yang dimaksud sulit oleh sebab itu mereka itu mempertaruhkan mata pencaharian mereka itu dan juga pada dasarnya menekan dia untuk menikah dengan warna lavender.
Pernikahan lavender juga merupakan cara untuk menjaga citra masyarakat terhadap seseorang selebritas, teristimewa jikalau selebritas ini terkenal lantaran penampilan atau daya tarik seksnya. Pada akhir abad ke-20 menyebabkan inovasi bagi komunitas LGBTQ+, khususnya setelahnya kerusuhan Stonewall pada 1969. Karena itu, pernikahan lavender antara selebritas menjadi kurang umum.
Meskipun pernikahan lavender biasanya dikaitkan dengan selebritas LGBTQ+, orang-orang dari semua latar belakang telah terjadi menggunakannya untuk pengamanan lalu kenyamanan. Orang-orang ini sudah menemukan pelipur lara dalam situs web tempat mereka itu dapat mengungkapkan kekesalan merek tentang pernikahan yang digunakan mereka itu jalani, tetapi bukan sejumlah yang digunakan membicarakan pengalaman mereka itu pada luar Internet, selain dari sebuah artikel di tempat The Guardian pada November 2019, meminta-minta orang-orang untuk berbagi alasan merek menikah demi kenyamanan. Pada November 2017, sebuah artikel diterbitkan oleh BBC tentang pernikahan demi kenyamanan di tempat komunitas LGBTQ+ Asia di area Inggris.