
ligapedianews.com JAKARTA – Era baru pada Timnas Indonesia di tempat bawah kendali ahli Patrick Kluivert mengakibatkan dinamika tersendiri, termasuk ancaman bagi beberapa pemain yang berpotensi terdepak. Salah satu nama yang tersebut sekarang berada di sorotan adalah Nathan Tjoe-A-On , bek kiri yang mana bermain untuk Swansea City. Letak Tjoe-A-On pada Skuad Garuda terancam sebab beberapa faktor yang dimaksud diungkapkan Kluivert juga para pengamat sepak bola.
Berikut adalah tiga alasan utama mengapa Nathan Tjoe-A-On terancam tak masuk daftar panggilan Timnas Indonesia:
1. Minimnya Menit Bermain dalam Klub
Patrick Kluivert secara terang-terangan menjadikan menit bermain sebagai indikator utama pada memilih pemain untuk Timnas Indonesia. Tjoe-A-On, yang digunakan belaka mencatatkan 127 menit bermain bersatu Swansea City musim ini, jelas tiada memenuhi kriteria tersebut.
“Jika para pemain bukan punya playing time dalam klub, maka kamu tiada bisa saja dapat kesempatan. Kami juga harus diskusikan situasi dengan coach physical pemain dalam klub,” ujar Kluivert.
Minimnya kesempatan bermain memproduksi Tjoe-A-On kesulitan menunjukkan performa yang digunakan konsisten, sehingga ia dianggap kurang siap untuk bersaing di area level internasional.
2. Kehadiran Jairo Riedewald
Proses naturalisasi Jairo Riedewald semakin memperkecil prospek Tjoe-A-On untuk masuk pada Skuad Garuda. Kluivert bahkan secara khusus mengumumkan Riedewald sebagai pemain yang dimaksud cocok dengan keperluan taktiknya.
“Jairo Riedewald akan dinaturalisasi secepatnya,” kata Kluivert di konferensi pers.
Pengamat sepak bola, Haris Pardede, juga menilai diperkenalkan Riedewald sebagai ancaman serius bagi kedudukan Tjoe-A-On. Menurutnya, Riedewald mempunyai kemampuan yang dimaksud lebih tinggi lengkap lalu pengalaman bermain dalam liga papan menghadapi seperti Premier League, yang digunakan menjadi nilai tambah di area mata Kluivert.
3. Terbentur Sistem yang tersebut Diterapkan Patrick Kluivert
Sebagai pemain serba bisa, Tjoe-A-On sebenarnya memiliki keunggulan di fleksibilitas posisinya. Namun, kurangnya menit bermain pada klub menyebabkan ia sulit untuk tampil maksimal ketika dipanggil Timnas.
Dalam sistem yang tersebut diterapkan Kluivert, pemain dituntut bukan hanya sekali mempunyai kemampuan teknis, tetapi juga komitmen fisik juga mental yang tersebut tinggi. “Bukan cuma datang, lalu main. Kami harus benar-benar cek bagaimana merek berlatih, apakah mereka ada latihan ekstra,” tegas Kluivert.
Kurangnya performa menonjol dari Tjoe-A-On di dalam laga internasional sebelumnya menambah keraguan berhadapan dengan kemampuannya memenuhi standar tinggi yang tersebut diharapkan ahli dengan syarat Belanda tersebut.
Era Patrick Kluivert menyebabkan tantangan baru bagi pemain naturalisasi seperti Nathan Tjoe-A-On. Minimnya menit bermain, peluncuran Jairo Riedewald, lalu kurangnya partisipasi signifikan di dalam level internasional menjadi tiga alasan utama yang membuatnya terancam kehilangan tempat pada Timnas Indonesia.
Kehadiran generasi baru pemain naturalisasi seperti Riedewald menjadi sinyal bahwa persaingan di area Timnas Indonesia semakin ketat. Kini, Tjoe-A-On harus segera meningkatkan performanya apabila ingin kembali menarik perhatian Kluivert.