berita terbaru

Mengapa tabrakan pesawat dengan burung dapat timbulkan prospek bahaya?

Ligapedianews.com Ibukota Indonesia – Bagi banyak orang, burung pada langit mungkin saja tampak seperti hal kecil yang mana tak berbahaya. Namun, pada dunia penerbangan, burung bisa saja menjadi ancaman yang digunakan sangat serius.

Insiden tabrakan antara pesawat dan juga burung, atau dikenal sebagai bird strike, telah terjadi menjadi perhatian utama bagi sektor penerbangan sejak lama dan juga dikenal mempunyai akibat yang digunakan fatal.

Lalu, mengapa tabrakan ini mampu berakibat fatal? Simak penjelasannya dalam bawah ini.

Apa itu bird strike?

Menurut International Civil Aviation Organization (ICAO), bird strike adalah tabrakan antara burung juga pesawat terbang yang digunakan sedang terbang, atau pada pada waktu lepas landas maupun mendarat.

Pada dasarnya bird strike bisa terjadi kapan hanya pada waktu pesawat beroprasi. Ukuran burung serta kecepatan pesawat menjadi kombinasi yang dimaksud kerap kali memunculkan bahaya dari kejadian ini dan juga dapat menyebabkan kecacatan pada mesin hingga permasalahan lainnya.

Berikut ini adalah beberapa faktor lalu dampak yang dimaksud terjadi akibat pesawat menabrak burung atau bird strike.

Kecepatan dan juga kekuatan tabrakan

Pesawat terbang melaju dengan kecepatan yang mana sangat tinggi, khususnya pada waktu lepas landas juga mendarat. Di pada waktu yang sama, seekor burung yang sedang terbang juga miliki kecepatannya sendiri.

Ketika kedua objek ini bertabrakan, energi kinetik yang dimaksud dihasilkan dapat sangat besar, bahkan lebih lanjut besar dari yang digunakan dibayangkan. Sebagai gambaran, seekor burung seberat 2 kilogram yang dimaksud menabrak pesawat dengan kecepatan 800 km/jam mempunyai daya tumbuk yang tersebut cukup untuk merusak bagian vital pesawat.

Kerusakan pada mesin

Salah satu area pesawat yang paling rentan terhadap tabrakan burung adalah mesin jet. Mesin jet bekerja dengan cara mengisap udara pada jumlah total besar, serta apabila burung tersedot masuk ke di mesin, hasilnya mampu menghancurkan baling-baling atau menyebabkan kehancuran besar pada sistem pembakaran.

Dalam beberapa kasus, tabrakan burung dapat menyebabkan mesin terhenti total, seperti yang dimaksud terjadi pada insiden terkenal "Hudson River Landing" tahun 2009. Dalam insiden tersebut, pesawat kehilangan daya pada kedua mesinnya setelahnya menabrak sekawanan burung, memaksa pilot untuk melakukan pendaratan darurat dalam sungai.

Kerusakan fisik pada pesawat

Selain mesin, bagian pesawat lainnya juga rentan terhadap tabrakan burung. Kokpit, misalnya, dilindungi oleh kaca tebal yang digunakan dirancang untuk menahan tekanan tinggi.

Namun, jikalau burung yang dimaksud menabrak cukup besar, kaca kokpit dapat retak atau bahkan pecah, yang tersebut dapat membahayakan pilot. Selain itu, sayap, hidung pesawat, dan juga stabilizer ekor juga bisa jadi mengalami kerusakan kritis akibat tabrakan ini.

Faktor lingkungan

Tabrakan burung lebih lanjut banyak terjadi di dalam dekat bandara, teristimewa ketika pesawat lepas landas atau mendarat, lantaran ketinggian terbang burung biasanya berada di area rentang tersebut.

Kawanan burung yang dimaksud besar meningkatkan risiko bird strike. Karena itu, sejumlah bandara menggunakan berbagai metode untuk mengusir burung, seperti pengumuman ultrasonik, laser, atau bahkan anjing penjaga.

Meskipun burung terlihat kecil, dampaknya pada pesawat tak bisa jadi diremehkan. Oleh lantaran itu, sektor penerbangan terus mengembangkan teknologi lalu strategi untuk meminimalkan risiko bird strike. Dari desain pesawat yang tersebut lebih banyak kuat hingga manajemen lingkungan sekitar bandara, semua langkah diambil untuk menjamin keselamatan penerbangan.

Related Articles