politik

Bela Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Repdem Kerahkan 100 Advokat

Ligapedianews.com JAKARTA – Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), sayap aktivis Pro Demokrasi PDI Perjuangan (PDIP) menugaskan 100 advokat untuk mendampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

“Ketika hormat partai diserang oleh pihak antidemokrasi, maka Repdem tidaklah akan tinggal diam. Kami telah dilakukan menginventarisir anggota kami yang berprofesi sebagai advokat dan juga kami tugaskan bergabung dengan regu kuasa hukum PDI Perjuangan mendampingi Pak Hasto Kristiyanto,” tegas Sekretaris Jenderal (Sekjen) Relawan Perjuangan Demokrasi Abraham Leo Tanditasik atau Abe, Hari Sabtu (28/12/2024).

Repdem memaklumi kalau sejumlah yang mana gerah dengan pernyataan blak-blakan Sekjen PDI Perjuangan di membela prinsip-prinsip demokrasi dalam Indonesia.

“Sekretaris Jenderal Partai itu salah satu petugas utama partai di menjalankan roda kepartaian. Di partai kebijakan pemerintah mana pun ketika ada pihak yang dimaksud melakukan abuse of power, penyalahgunaan kekuasaan untuk melanggengkan suatu kekuasaan secara mutlak, tentu ini bertentangan dengan prinsip dasar demokrasi. Hal ini pasti kami lawan,” katanya.

Sebagai petugas utama partai, kata Abe, sekjen wajib menegakkan prinsip dasar demokrasi. Hal itu tertuang di dokumen kongres partai sekaligus tugas serta tanggung jawabnya sebagai kepanjangan tangan Ketua Umum Partai.

“Kalau ini diganggu, ya pasti kami lawan. Saya tegaskan, kami sudah ada pernah melintasi tahapan ini 31 tahun yang digunakan lalu. Saya ada di area sana, di dalam Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, awal Desember 1993. Sekarang, 31 tahun kemudian, kami harus berhadap-hadapan lagi dengan bandit-bandit antidemokrasi. Saya nyatakan Relawan Perjuangan Demokrasi bukan akan mundur satu nanometerpun untuk bertarung dengan mereka,” kata Abe.

Abe menyebut, ketika mereka melakukan rekayasa terkait hukum pada perkara yang mana mengada-ada, Repdem akan mengerahkan 100 advokat untuk bergabung dengan regu kuasa hukum yang akan membela Hasto Kristiyanto.

“Praktik kotor memanfaatkan instrumen hukum ini dulu juga menimpa Ibu Megawati Soekarnoputri, dalam masa 1993-1998. Nah, Repdem ini adalah barisan solid lalu tegak lurus dengan Ibu Megawati Soekarnoputri,” ucapnya.

Related Articles