Ligapedianews.com Rekam jejak Patrick Kluivert nampaknya menarik untuk dibahas. Apalagi beredar kabar apabila mantan bintang Barcelona itu akan segera mengisi kekosongan ahli Timnas Indonesia usai Shin Tae-yong dipecat PSSI.
Berbicara tentang Kluivert tentunya semua penggemar sepak bola telah mengenalnya. Sebagai pemain, ia miliki popularitas yang tersebut bagus sebagai pemain serta tentu sudah ada tiada diragukan lagi. Namun bagaimana dengan kiprahnya sebagai pelatih?
Sejak gantung sepatu pada tahun 2008, Kluivert dengan segera terjun ke dunia kepelatihan. Ia memulai kariernya sebagai instruktur striker dan juga asisten pembimbing di area beberapa klub.
Namun, kesempatan untuk menjadi pembimbing kepala baru didapatnya beberapa tahun kemudian. Salah satunya menangani Curacao.
Kluivert ditunjuk sebagai instruktur sementara Curacao pada 14 Mei 2021. Namun popularitasnya sebagai ahli strategi tak berjalan mulus.
Tak ada prestasi yang tersebut diberikan Kluivert selama satu musim menangani klub tersebut. Dia belaka memainkan enam pertandingan dengan persentase 16.67 persen dari sekali menang, dua imbang, dan juga tiga kali menelan kekalahan.
Setelah Curacao, Kluivert sempat menukangi klub Turki, Adana Demirspor. Namun, kiprahnya di tempat klub ini tak terlalu menonjol.
Kluivert lagi-lagi belaka bertahan selama beberapa bulan belaka dari 1 Juli 2023 hingga 4 Desember 2023. Dengan rincian, sembilan menang, enam imbang, juga lima kalah (45 persen).
Mengacu pada data tersebut, maka kiprah Kluivert sebagai instruktur sangat menyedihkan. Meskipun miliki pengalaman sebagai pelatih, pengalaman Kluivert di dalam level tertinggi masih terbatas.
Tantangan Kluivert Jika Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Sepak bola Indonesia mempunyai karakteristik yang mana unik. Kluivert perlu waktu untuk beradaptasi dengan kondisi juga kultur sepak bola Indonesia. Belum lagi, ia harus menghadapi tekanan yang mana sangat besar dari publik.
Jadi isu mengenai Kluivert merupakan hal yang tersebut menarik serta memiliki kemungkinan besar untuk menjadi ahli Timnas Indonesia. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada berbagai faktor, termasuk dukungan dari federasi, kesiapan pemain, juga kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan yang digunakan baru.