Ligapedianews.com Ibukota Indonesia – Gunung api merupakan fenomena yang menakjubkan, namun menyeramkan ketika terjadi erupsi atau letusan. Saat terjadi erupsi, gunung api biasanya mengeluarkan semburan magma, juga lahar dingin lalu material vulkanik.
Lantas, apa itu magma, lahar dingin dan juga material vulkanik?
Magma
Magma adalah batuan cair atau semi cair yang dimaksud berada di tempat bawah permukaan bumi atau kerak bumi. Magma terbentuk akibat tumbukan dua lempeng tektonik serta menciptakan suhu tinggi. Magma juga dikenal berbentuk cairan pijar dengan suhu yang mana sangat tinggi diperkirakan mencapai 1.050 °C (1.920 °F).
Magma ini yang dimaksud menyebabkan terjadinya letusan gunung api. Apabila endapan magma di area di perut bumi didorong mengundurkan diri dari oleh gas yang mana bertekanan tinggi, akan naik melalui retakan atau lubang–lubang pada kerak bumi dan juga muncul di tempat menghadapi permukaan.
Ketika gunung api meletus, magma yang dimaksud terkandung di area dalamnya mencapai permukaan bumi kemudian pergi dari sebagai lava, di dalam mana lava ini dapat berubah menjadi lahar.
Lahar dingin
Lahar ini aliran lava yg tercampur dengan air atau lumpur akibat adanya aliran air yang terjadi di area lereng gunung berapi. Lahar dingin merupakan campuran material padat (piroklastika) serta air hujan yang digunakan kemudian menjadi lumpur yang digunakan mengalir menuruni lereng gunung.
Aliran lahar dingin sangat berbahaya, lantaran massa dari lahar dingin tambahan berat dibandingkan dengan air akibat mengandung material padat dalam bentuk pasir hingga batu.
Lahar dingin dapat mengalir dengan kecepatan tinggi sehingga membahayakan rakyat yang tinggal di area lereng gunung khususnya yang digunakan bermukim di dalam sekitar bantaran sungai.
Material vulkanik
Material vulkanik merupakan material yang mana disemburkan dari perut bumi pada ketika erupsi atau meletusnya gunung api, memiliki zat mineral batuan vulkanik.
Melansir laman media sosial Badan Geologi Kementerian ESDM, erupsi gunung berapi akan mengeluarkan material yang digunakan beragam, lalu dikelompokkan menjadi 3 yakni material cair, padat dan juga gas.
Material cair, dalam bentuk magma yang terdapat pada dapur magma akan pergi dari ke permukaan bumi pada bentuk cair apabila proses keluarnya bukan terhalang atau tidaklah tersumbat. Adapun material cair ini meliputi lava lalu lahar, baik lahar dingin maupun lahar panas.
Material padat (piroklastik), ini dikeluarkan oleh gunung api ketika meletus atau terjadinya erosi antara lain bom (batu besar), tefra (batu yang ukurannya bukan beraturan & lebih tinggi kecil dari bom), lapili (kerikil), debu vulkanik (tuf), batu apung (pumice) lalu pasir.
Saat gunung api meletus, material padat bergerak dengan cepat juga terdiri dari gas panas, abu vulkanik, lalu bebatuan dapat bergerak dari puncak kawah lalu gas dapat mencapai temperatur di dalam melawan 1.000 derajat celsius ini disebut sebagai awan panas (wedhus gembel).
Material gas (ekshalasi), ang dikeluarkan oleh gunung api pada waktu terjadi letusan meliputi fumarol berbentuk uap air, solfatar berbentuk gas belerang, lalu mofet berbentuk gas asam arang atau gas beracun.